Dialog tidak dapat terjadi tanpa kerendahan hati
(Paulo Freire)
Kasus 1
Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar 17 Agustus untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran geografi. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu siswa, Diana,
Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?” Seisi ruang kelas terkejut. Wajah Diana memerah. Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.
Jawablah pertanyaan berikut.
- Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat dan jelas.
- Apa kompetensi sosial dan emosional yang dibutuhkan Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)
- Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?
Jawaban
1. Permasalahan yang dialami oleh Bapak Eling adalah kelelahan psikis yang tampak dari jantungnya yang berdetak cepat, sering merasa cemas dan pikiran bercabang-cabang. Kondisi ini menandakan bahwa Bapak Eling sedang mengalami stress karena begitu banyak tuntutan peran dan tanggung jawab yang diberikan. Beliau menjadi seorang guru Geografi dengan tanggung jawab yang besar apalagi harus mengajar beberapa kelas, menjadi ketua panitia acara yang besar, dan bahkan di rumah beliau juga harus memenuhi tanggung jawab personal dalam keluarga. Kondisi tersebut bukanlah suatu perkara yang mudah. Dampak kondisi stress ini beliau mengalami kelelahan fisik yang ditunjukkan oleh respon tubuh yang seakan berat untuk bangun, merasa berat untuk berdiri dan bergerak. Nah, stress dan kelelahan psikis ini akhirnya berdampak pada emosional Bapak Eling. Beliau menjadi kelihatan cepat marah, kesal dan responsif baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain (dalam kasus tersebut adalah muridnya). Beliau tidak dapat mengontrol emosi ketika dalam situasi yang menantang dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Akhirnya, selain dengan dirinya, beliau juga mengalami masalah interaksi dengan orang-orang di sekitarnya.
2. Bapak Eling perlu mempraktekkan kesadaran penuh (mindfulness). Mindfulness merupakan kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa ingin tahu dan kebaikan. Kesadaran penuh memiliki korelasi positif terhadap kesadaran diri. Dalam kesadaran penuh, Bapak Eling dapat mengelola konflik, mengelola stress, mengetahui cara berinteraksi dengan orang lain, mengetahui cara untuk memahami diri sendiri, merasakan dan mengenali pikiran, perasaan dan lingkungannya. Saat Bapak Eling merasakan emosi kepada keadaan dan muridnya, beliau harus mengenali emosi tersebut. Bapak Eling perlu memberi nama emosi tersebut. Saat Bapak Eling mempraktekkan kesadaran penuh, beliau harus mengenali dan merasakan dengan jelas terlebih dahulu emosinya kala itu. Dengan Bapak Eling memahami emosinya maka akan membantu beliau untuk dapat merespon terhadap kondisinya secara tepat. Beliau akan dapat merespon secara lebih baik. Hal ini tidak hanya akan berdampak pada wellbeing diri Bapak Eling tetapi dapat juga membantu menjadi role model bagi murid-muridnya.
3. Saya akan mempraktekkan tekhnik STOP untuk melatih kesadaran diri.
Posting Komentar untuk "Eksplorasi Konsep modul 2.2 Forum Diskusi Kasus 1"