TUGAS 1.1.a.9 Koneksi Antar Materi- Kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar Dewantara


 KONEKSI ANTAR MATERI - 

KESIMPULAN DAN REFLEKSI MATERI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA


Apa yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul 1.1


Ø     Selama ini saya hanya berpikir bagaimana peserta didik saya paham dengan materi materi yang saya berikan dan dapat mengerjakan semua tugas dengan baik dan tentunya memperoleh nilai yang bagus. Jika peserta didik mendapat nilai pengetahuan yang memuaskan maka akan muncul predikat guru yang berprestasi dalam mengajar sementara jika hasil peserta didik kurang memuaskan akan berpengaruh kepada prestasi guru dalam mengajar. Untuk itu saya terus berusaha mencari metode yang terbaik dalam kegiatan belajar mengajar agar nilai anak memuaskan.

Ø     Saya beranggapanTugas saya sebagai seorang guru adalah untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran terpusat pada peran guru sebagai sumber ilmu.

Ø  Saya tidak memahami kebutuhan anak akan  kenyamanan belajar dan kemerdekaan belajar, bagi saya jika mereka mengikuti seluruh perintah dan tertib dalam pengumpulan tugas serta selalu berada dalam kegiatan Pembelajaran merupakan suatu keberhasilan.

Ø  Saya percaya bahwa pendidikan dan pembelajaran menggunakan pendekatan pemberian materi, tugas dan sanksi merupakan metode yang efektif untuk mendisiplinkan anak dan membiasakan anak untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

Ø  Saya  juga sering mengeluh karena ada sebagian anak yang tidak mengumpulkan tugas, sulit di atur dan tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, walaupun soal- soal atau tugas itu sangat mudah menurut saya dan materi sudah saya jelaskan.

Ø  Saya beranggapan bahwa hasil belajar yang sesuai KKM atau di atas KKM merupakan suatu prestasi belajar yang utama.


Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul ini?

Setelah saya ikut pendidikan guru penggerak  dan  mempelajari modul 1.1. tentang filosofis dan pemikiran pendidikan menurut Ki Hajar  Dewantara, saya berpikir bahwa selama ini saya hanya tahu sekilas tentang semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangunkarso dan Tut Wuri Handayani, tanpa mencari tahu makna yang begitu dalam yang terkandung di dalamnya.

Pendekatakan pendidikan dan pengajaran dalam bentuk sebatas pemberian materi, tugas dan pemberian sangsi akan menimbulkan ketidaknyamanan dan menghasilkan pribadi pemberontak, cuek, malas, dan rendahnya daya juang serta jiwa berkompetisi dalam diri anak.

Sistem Among menuntut kesabaran dalam penerapannya, Saya menyadari kekeliruan bahwa selama ini memandang anak sebagai objek  dalam pembelajaran, seharusnya merekalah Subjek dan objek  pembelajaran. Merekalah pemegang kendali pembelajaran. Menyadari bahwa setiap anak itu istimewa, unik, dan memiliki potensi dalam dirinya.

         Dari hal tersebut  saya mulai  mengubah  mindset saya mulai dari diri sendiri. Dengan begitu  saya berusaha memberikan contoh tauladan yang baik dari cara bersikap dan bertutur kata. Oleh sebab itu saya harus memiliki karakter yang baik, berbudi pekerti,  agar anak sebagai peniru lebih berkarakter dan memiliki akhlak budi pekerti yang baik pula.

Saya mencoba Menggali kodrat dan minat bakat  anak, menyadari bahwa setiap anak itu adalah unik dengan segala kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki. Mulai belajar menuntun, mengarahkan dan membimbing mereka sesuai kodrat mereka. Tidak menjadikan KKM sebagai satu-satunya dasar pedoman berprestasi, melainkan bangun segala sesuatu yang mereka miliki.



Memberikan kebebasan bagi peserta didik seperti memberi kesempatan pada peserta didik untuk bebicara dan mengungkapkan perasaan serta ide ide peserta didik.  Dengan begitu kita sebagai pendidik bisa menuntun mereka kepada tujuan pembelajaran sesuai kemauan mereka yang tentunya kemauan yang menumbuhkan sifat karakter positif anak.

        Berusaha menjadi Guru, Ibu, Teman,         Sahabat dan fasilitator yang baik  bagi                mereka sehingga muncul keterikatan                   emosional yang kuat dan ini lebih                       memudahkan menuntun mereka sesuai              kodrat mereka


        Tidak menerapkan sanksi/teguran tegas kepada peserta didik karena ini lebih membuat mereka tertekan dan tidak merdeka. Berusaha menjadi penyejuk bagi mereka yang dapat mengamongi mereka setiap saat baik dalam keadaan senang maupun susah.
Dan apapun yang tindakan yang dilakukan pendidik harus beroreintasi kepada anak, demi kepentingan mereka, anak adalah subjek, teman belajar. Karena sejatinya pendidik juga belajar dari peserta didik.


Apa yang bisa segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya mencerminkan pemikiran KHD?

Yang akan  segera  saya lakukan agar kelas  saya mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara  adalah:

·      Mengidentifikasi  karakteristik anak, mulai dari kebiasaannya, gaya belajarnya, kemampuan menyerap materi pelajaran, bakat atau minatnya, juga meminta pendapat mereka tentang hal-hal yang menyebabkan ketidak nyamanan mereka untuk dapat belajar dengan baik.

·    Merancang  pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan melaksanakan pembelajaran yang bemakna, menyenangkan dan merdeka.

·        Memberikan suasana kondisi belajar yang nyaman dan menyenangkan.

·  Menjadi  teladan, pemberi semangat serta memberi dorongan dalam menanamkan nilai karakter.

·      Melakukan  pembiasaan dalam mengucapkan kata Maaf, Tolong dan Terima Kasih sebagai bagian dari penanaman dan penguatan karakter.

·       Melakukan pendekatan secara emosional kepada peserta didik maupun orang tua guna mencari solusi terbaik disetiap kendala yang dihadapi anak dan bersama sama mengasah minat bakat mereka.

Untuk dapat mengimplementasikan merdeka belajar yang menghasilkan profil “Pelajar Pancasila” membutuhkan proses dan waktu, hal tersebut bukanlah hal yang mudah,  sudah waktunya untuk kita dapat melakukan perubahan-perubahan hebat dalam proses Pembelajaran dengan tujuan untuk memberikan tuntunan terbaik kepada peserta didik. Peserta didik diberi kebebasan untuk bereksplorasi, berinovasi dan mengembangkan potensi sesuai dengan kodratnya masing-masing. Dengan menerapkan 3 semboyan KHD yaitu Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa,  dan Tut wuri Handayani, dapat membantu tugas kita sebagai pendidik dalam memberikan tuntunan, arahan, serta bimbingan agar tujuan dari merdeka belajar dapat terwujud dengan baik.

 

Salam dan Bahagia

Salam Guru Penggerak !

Tergerak.. Bergerak..Menggerakkan!

 

 

 

                                                                                          Nurlinah Haris, S.Pd

                                                                                      CGP Angk.4 Polman Sulbar


Posting Komentar untuk "TUGAS 1.1.a.9 Koneksi Antar Materi- Kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar Dewantara"