KONEKSI ANTAR MATERI -
KESIMPULAN DAN REFLEKSI MATERI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
Apa yang saya percaya tentang murid
dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul 1.1
Ø Selama ini saya hanya berpikir bagaimana peserta didik saya paham dengan materi materi yang saya berikan dan dapat mengerjakan semua tugas dengan baik dan tentunya memperoleh nilai yang bagus. Jika peserta didik mendapat nilai pengetahuan yang memuaskan maka akan muncul predikat guru yang berprestasi dalam mengajar sementara jika hasil peserta didik kurang memuaskan akan berpengaruh kepada prestasi guru dalam mengajar. Untuk itu saya terus berusaha mencari metode yang terbaik dalam kegiatan belajar mengajar agar nilai anak memuaskan.
Ø Saya beranggapanTugas saya sebagai seorang guru adalah untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran terpusat pada peran guru sebagai sumber ilmu.
Ø Saya tidak memahami kebutuhan anak akan kenyamanan belajar dan kemerdekaan belajar, bagi saya jika mereka mengikuti seluruh perintah dan tertib dalam pengumpulan tugas serta selalu berada dalam kegiatan Pembelajaran merupakan suatu keberhasilan.
Ø Saya percaya bahwa pendidikan dan pembelajaran menggunakan pendekatan pemberian materi, tugas dan sanksi merupakan metode yang efektif untuk mendisiplinkan anak dan membiasakan anak untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
Ø Saya juga sering mengeluh karena ada sebagian anak yang tidak mengumpulkan tugas, sulit di atur dan tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, walaupun soal- soal atau tugas itu sangat mudah menurut saya dan materi sudah saya jelaskan.
Ø Saya beranggapan bahwa hasil belajar yang sesuai KKM atau di atas KKM merupakan suatu prestasi belajar yang utama.
Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah
mempelajari modul ini?
Setelah saya ikut pendidikan guru penggerak dan
mempelajari modul 1.1. tentang filosofis dan pemikiran pendidikan menurut
Ki Hajar Dewantara,
saya berpikir bahwa selama ini saya hanya tahu sekilas tentang semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangunkarso dan Tut Wuri Handayani, tanpa
mencari tahu makna yang begitu dalam yang terkandung di dalamnya.
Pendekatakan pendidikan dan pengajaran dalam bentuk
sebatas pemberian materi, tugas dan pemberian sangsi akan menimbulkan
ketidaknyamanan dan menghasilkan pribadi pemberontak, cuek, malas, dan
rendahnya daya juang serta jiwa berkompetisi dalam diri anak.
Sistem Among menuntut kesabaran dalam penerapannya, Saya
menyadari kekeliruan bahwa selama ini memandang anak sebagai objek dalam pembelajaran, seharusnya merekalah Subjek dan objek pembelajaran. Merekalah pemegang kendali pembelajaran. Menyadari bahwa
setiap anak itu istimewa, unik, dan memiliki potensi dalam dirinya.
Memberikan kebebasan bagi peserta didik seperti memberi
kesempatan pada peserta didik untuk bebicara dan mengungkapkan perasaan serta
ide ide peserta didik. Dengan begitu kita sebagai pendidik bisa menuntun
mereka kepada tujuan pembelajaran sesuai kemauan mereka yang tentunya kemauan
yang menumbuhkan sifat karakter positif anak.
Berusaha menjadi Guru, Ibu, Teman, Sahabat dan fasilitator yang baik bagi mereka sehingga muncul keterikatan emosional yang kuat dan ini lebih memudahkan menuntun mereka sesuai kodrat mereka
Apa
yang bisa segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya mencerminkan
pemikiran KHD?
Yang akan segera saya lakukan agar
kelas saya
mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah:
· Mengidentifikasi karakteristik
anak, mulai dari kebiasaannya, gaya belajarnya, kemampuan menyerap materi
pelajaran, bakat atau minatnya, juga meminta pendapat mereka tentang hal-hal
yang menyebabkan ketidak nyamanan mereka untuk dapat belajar dengan baik.
· Merancang pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan melaksanakan pembelajaran yang
bemakna, menyenangkan dan merdeka.
·
Memberikan suasana kondisi belajar yang
nyaman dan menyenangkan.
· Menjadi teladan, pemberi semangat
serta memberi dorongan dalam menanamkan nilai karakter.
· Melakukan pembiasaan dalam
mengucapkan kata Maaf, Tolong dan Terima Kasih sebagai bagian dari penanaman
dan penguatan karakter.
· Melakukan pendekatan secara emosional
kepada peserta didik maupun orang tua guna mencari solusi terbaik disetiap
kendala yang dihadapi anak dan bersama sama mengasah minat bakat mereka.
Untuk
dapat mengimplementasikan merdeka belajar yang menghasilkan profil “Pelajar
Pancasila” membutuhkan proses dan waktu, hal tersebut bukanlah hal
yang mudah, sudah waktunya untuk kita dapat melakukan perubahan-perubahan
hebat dalam proses Pembelajaran dengan tujuan untuk memberikan tuntunan terbaik
kepada peserta didik. Peserta didik diberi kebebasan untuk bereksplorasi,
berinovasi dan mengembangkan potensi sesuai dengan kodratnya masing-masing.
Dengan menerapkan 3 semboyan KHD yaitu Ing Ngarsa
Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut wuri
Handayani, dapat membantu tugas
kita sebagai pendidik dalam memberikan tuntunan, arahan, serta bimbingan agar
tujuan dari merdeka belajar dapat
terwujud dengan baik.
Salam dan Bahagia
Salam Guru Penggerak
!
Tergerak..
Bergerak..Menggerakkan!
Nurlinah Haris, S.Pd
CGP
Angk.4 Polman Sulbar
Posting Komentar untuk "TUGAS 1.1.a.9 Koneksi Antar Materi- Kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar Dewantara"